Seperti yang dinyatakan sebelumnya, saat kita memiliki serangkaian nilai XYZ dengan angka yang sama, kita bisa mengatakan warna ini terlihat sama. Namun ada kalanya nilai XYZ tidak sama tetapi terlihat sangat serupa. Misalnya, saat kita melihat cahaya terang di ruangan yang terang versus lampu redup di ruang yang redup, nilai XYZ yang terukur tidak sama (karena intensitas cahaya yang berbeda, namun kita masih melihat warna terang yang sama. Ini disebabkan oleh adaptasi sistem visual kami. Skenario lain adalah membandingkan warna dari media yang berbeda. Misalnya, satu dari monitor dan satu dari kertas hasil pencetakan. Oleh karena itu, kami membutuhkan metrik lain untuk mengukur fenomena adaptasi ini. Ruang warna L*a*b* (ditunjukkan pada Gambar 5) dibuat untuk tujuan 'normalisasi' ini. Hal ini mendefinisikan tingkat cahaya yang paling terang dalam suatu scene atau media (misalnya kertas) sebagai 100, dan menormalkan semua warna lainnya di adegan atau media sesuai dengan cahaya yang paling terang. Hasilnya, sekarang kita dapat membandingkan cahaya dengan intensitas atau warna berbeda dari media yang berbeda.