6 Hal yang Harus Ditanyakan Sebelum Melakukan Transformasi Digital di Sekolah
  • BenQ
  • 2023-10-31

Panduan lengkap soal pertanyaan yang perlu diajukan sebelum mengadopsi edtech untuk transformasi digital sekolah Anda.

Untuk melakukan transformasi digital di sekolah, menemukan perangkat digital yang sesuai untuk meningkatkan performa dan kompetensi sekolah adalah prioritas utama Anda. Para promotor pendidikan perlu mempertimbangkan beberapa isu, seperti kemudahan mengadopsi perangkat, masalah kesehatan, personifikasi, kolaborasi, dan TCO.

Memberikan perangkat yang dibutuhkan anak-anak untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan mendorong akan pentingnya eksplorasi saat belajar sudah sepatutnya menjadi misi utama sekolah. Pasar pun telah merespon hal ini, terbukti melalui hasil laporan terbaru Frost & Sullvan yang mengungkapkan bahwa sektor edtech di Australia diprediksi bakal tumbuh menjadi A$1,7 milyar di 2020. Beberapa hal yang memicu hal ini adalah meningkatnya kebutuhan dan kompetisi akan inovasi teknologi di antar sekolah.

Sebagai promotor pendidikan yang akan melakukan transformasi digital di sekolah, Anda harus memprioritaskan penyediaan teknologi yang inovatif. Kemudian, muncul pertanyaan soal alat apa yang mampu membantu Anda mencapai misi untuk memiliki sekolah yang sepenuhnya terdigitalisasi?

Di sini, kami telah merangkum panduan berisi enam pertanyaan penting yang perlu Anda ajukan untuk membuat pilihan yang tepat.

1. Apakah guru dan siswa akan menggunakan teknologi tersebut?

Tak ada guru yang mau kehilangan waktu mengajar hanya untuk mengatasi kesalahan teknis saat menyiapkan perangkat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran apakah menggunakan teknologi seperti papan tulis interaktif dapat benar-benar meningkatkan hasil belajar siswa atau malah hanya akan berakhir sebagai “pajangan” mahal saja.

Meskipun fitur-fitur unik nan canggih dapat menjadi pertimbangan menarik ketika membeli sebuah perangkat, fungsionalitas menjadi hal yang paling utama saat akan mengadopsi sebuah teknologi baru bagi guru dan siswa. Semakin banyak pelatihan yang dibutuhkan untuk menggunakan teknologi baru, semakin kecil pula kemungkinan para guru akan proaktif dalam memanfaatkan fitur yang ada. Hal ini berarti semakin kecil pula kemungkinan siswa untuk dapat benar-benar menggunakan teknologi tersebut.

Walau fitur-fitur unik dapat menjadi pertimbangan saat akan membeli perangkat, fungsionalitas dari perangkat akan selalu mengalahkan fitur-fitur menarik perangkat untuk hal pemanfaatan teknologi bagi guru dan siswa..

2. Apakah teknologi memiliki dampak buruk bagi kesehatan siswa?

Kemajuan teknologi akan selalu diiringi dengan bahaya baru. Bakteri dapat ditularkan ke para siswa karena penggunaan papan tulis interaktif bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Pada saat yang bersamaan, penelitian telah menunjukkan bahwa short-wavelength, produksi cahaya biru berenergi tinggi dari layar interaktif, monitor, dan tampilan digital dapat menyebabkan penyakit mata miopia dan degenerasi makula.

Beberapa brand untuk edtech berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan memelopori teknologi yang memastikan perlindungan kesehatan siswa dan guru. Misalnya, penyedia edtech BenQ yang telah mengembangkan ragam pilihan papan tulis interaktif dengan layar yang mampu membunuh bakteri, mencegah kerusakan pada mata, dan memiliki fitur yang menunjukkan tingkat CO2 di kelas.

3. Apakah teknologi akan menawarkan pengalaman membawa perangkat sendiri (Bring Your Own Device atau BYOD)?

Menurut laporan dari Lenovo, 80% dari guru di Australia memperbolehkan siswa untuk menggunakan perangkat mereka di kelas dan sepertiga dari sekolah telah memiliki kebijakan Bring Your Own Device (BYOD) atau membawa perangkat sendiri. Data ini menunjukkan bahwa BYOD bukan lagi sebagai tren semata, tetapi memang sudah menjadi sesuatu yang lumrah. Para pendidik harus memiliki cara pandang yang maju dan mampu mengadopsi BOYD sebagai cara dalam melakukan transformasi digital supaya tidak ketinggalan zaman.

Apabila perangkat digital yang digunakan tidak mendukung adanya BYOD, Anda berisiko tertinggal dari kesempatan besar yang mampu ditawarkan dari tren baru perkembangan belajar dan mengajar.

Jika perangkat digital yang digunakan tidak mendukung BYOD, Anda akan terancam ketinggalan zaman dan kehilangan berbagai kesempatan berharga dalam mengembangkan lingkungan belajar mengajar yang baik untuk mendukung kesuksesan siswa. Salah satu contoh dari hal ini adalah teknologi yang digunakan di sekolah tidak termasuk papan tulis interaktif yang mampu membantu siswa untuk mendapatkan akses konten belajar dari perangkat pribadi mereka secara real time.

4. Apakah teknologi yang diadopsi dapat mendukung lingkungan belajar mengajar yang kolaboratif?

“Kolaborasi” sudah sejak lama menjadi salah satu dari “Five C’s or Learning”, tapi teknologi edukasi baru-baru saja menerapkan hal ini. Apabila perangkat yang digunakan di kelas Anda tidak mementingkan kolaborasi, maka perangkat tersebut bukanlah investasi yang tepat.

Ada berbagai solusi pilihan papan tulis interaktif yang mampu mendorong akan adanya kolaborasi dengan cara mengintegrasikan teknologi cloud, sehingga memungkinkan siswa untuk mengulas dan mengevaluasi pelajaran saat berada di kelas maupun di rumah. Sebagai contoh, guru membagikan dokumen pekerjaan rumah siswa secara digital yang berisikan dapat daftar pertanyaan untuk dijawab saat siswa berada di rumah. Kolaborasi seperti ini dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar mereka.

5. Apa TCO dari sebuah teknologi?

Dalam memilih perangkat digital yang sesuai harus mementingkan baik manfaat dan anggaran. Teknologi canggih seperti proyektor laser mungkin terlihat dapat memberikan manfaat lebih dibandingkan proyektor biasa. Namun, penting untuk mempertimbangkan apakah teknologi tersebut dapat benar-benar menjadi investasi yang tepat.

Ipswich Girls' Grammar School (IGGS) , salah satu sekolah anak-anak perempuan ternama di Queensland, Australia mampu memotong anggaran proyektor hingga $3.500 saat mengganti proyektor di auditorium mereka dari proyektor biasa menjadi proyektor laser BenQ. Proyektor ini dapat digunakan hingga 20.000 tanpa adanya perawatan, mencegah adanya anggaran ekstra pada penggantian lampu proyektor atau hal lainnya.

Investasi yang lebih banyak di awal biasanya akan lebih menghemat pengeluaran di masa depan.

Sebelum memutuskan untuk melakukan investasi pada produk teknologi tertentu, sebaiknya berdiskusilah secara intensif dengan departemen keuangan dan IT Anda untuk menghitung pengembalian total investasi (ROI). Dengan solusi yang tepat, investasi yang lebih tinggi dalam jangka pendek dapat menghasilkan penghematan luar biasa.

6. Apakah teknologi dapat meningkatkan daya saing?

Biro Statistik di Australia menyatakan bahwa Australia adalah salah satu negara dengan tingkat pendaftaran dan pengeluaran tertinggi untuk sekolah swasta di OECD atau Organisation for Economic Co-operation and Development. Hal ini menuntut lembaga-lembaga pendidikan untuk selalu memahami perkembangan teknologi untuk menarik perhatian siswa dan mampu memenuhi kebutuhan jumlah pendaftar. Teknologi digital, seperti proyektor interaktif dan tanda petunjuk digital, sudah menjadi standar yang ditemukan di sekolah. Tentunya, hal ini juga menjadi salah satu pertimbangan siswa ketika akan mendaftar ke sebuah sekolah.

Untuk meningkatkan daya saing, sekolah perlu memilih teknologi tak hanya berdasarkan popularitasnya. Sehingga, sekolah harus mampu mempertimbangkan opsi teknologi lainnya yang mampu membawa mereka di posisi terdepan dalam hal digitalisasi.

Supaya tetap kompetitif, sekolah harus melihat sebuah teknologi tak hanya dari soal apakah teknologi tersebut sedang dibicarakan banyak orang saja. Sekolah juga perlu mempertimbangkan adanya pilihan teknologi lain yang dapat membuat mereka berada di tempat terdepan untuk soal digitalisasi. Ipswich Girls’ Grammar School yang baru-baru ini melakukan upgrade menggunakan solusi edtech dari BenQ mengatakan bahwa proyektor dan IFP terbaru mereka menjadi daya tarik yang kuat bagi para siswa dan orang tua saat memilih sekolah. Tak hanya itu, hal ini juga membantu mereka untuk membangun reputasi sebagai sekolah modern yang berpikiran maju.